Prosedur Audit Laporan Keuangan Masjid

Audit bertujuan untuk meyakinkan kembali bahwa laporan keuangan yang dimiliki suatu entitas telah disusun melalui prinsip dan standar akuntansi berlaku dalam hal ini termasuk pertanggungjawaban penyelenggaran penerimaan pengeluaran pada rumah ibadah merupakan masuk kategori nonlaba. Dalam audit akan dipastikan melaporkan jumlah sesuai dengan keadaan sebenarnya tanggal pelaporan dicantumkan. Dari hasil pengabdian masyarakat sebelumnya dilakukan pendampingan penyusunan tatacara Publikasi Laporan Keuangan Masjid Website. Tahap selanjutnya adalah adanya keinginan permintaan dari mitra sebagai bentuk pengurus DKM kepada umat memberikan keyakinan kesesuaian berlaku, maka masjid memerlukan opini pihak independent yaitu auditor. Pada program lanjutan, pelaksanaannya diberikan pengetahuan pelatihan bagi para / Dewan Kemakmuran dapat mempersiapkan menghadapi dilaksakanan prosedur oleh auditor sehingga diharapkan diperoleh wajar tanpa pengecualian Nurul Masyriq ini. Namun paling setelah berkonsultasi KAP digunakan SJT 4400: perikatan melakukan disepakati atas informasi keuangan, akhir petunjuk secara jelas ditujukan pihak-pihak ditentukan manfaat.